![](/img/LogoKPI.png)
01-02-2024
Jakarta – PT Kilang
Pertamina Internasional (KPI) terus konsisten mengawal roadmap transformasi
digital sektor energi melalui inovasi yang masif. Transformasi digital merupakan aspek penting
dalam menjalankan sektor bisnis kilang dan petrokimia guna menunjang efisiensi
bisnis hingga memaksimalkan profit kilang. Hal tersebut disampaikan langsung
oleh Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman
yang hadir memberikan keynote speech dalam expo akbar "Energizing
Digitalization 2024” di JiExpo Kemayoran, pada tanggal 31 Januari 2024.
Saat ini Kilang Pertamina
Internasional mengemban mandat dual growth dalam menjawab tantangan
energi nasional dan global. Artinya, KPI harus mampu menjaga realibilitas
sebagai salah satu pemain utama di bisnis migas, sekaligus mempersiapkan
agilitas menyambut era transisi negeri yang lekat dengan teknologi low
carbon. Guna mencapai visi tersebut, Kilang Pertamina Internasional harus
terus adaptif, termasuk melalui roadmap digitalisasi yang kokoh,” jelas Taufik
Aditiyawarman.
Inovasi digitalisasi yang
diciptakan oleh KPI bukanlah hal baru. Saat ini, tak kurang dari 500 aplikasi
digunakan untuk menyokong empat lingkup bisnis utama KPI termasuk diantaranya
aplikasi penunjang HSSE, aplikasi operasional hingga komersial.
Salah satu aspek terpenting dari
adanya digitalisasi di bisnis kilang dan petrokimia adalah fungsinya sebagai insight generator.
“Artinya, tools yang kita gunakan harus mampu mengolah data menjadi
informasi yang akurat serta mempertajam kemampuan pengambilan keputusan dan
pada akhirnya meningkatkan value creation dan profit. KPI telah
menciptakan tak kurang dari 500 aplikasi
termasuk Dashboard Monitoring guna mendukung optimasi bisnis.
Kedepannya kita targetkan adanya penyempurnaan serta konsolidasi agar aplikasi-aplikasi
tersebut semakin powerful” jelas Taufik.
Taufik menambahkan bahwa KPI
bersama dengan Pertamina Group memiliki target meningkatkan maturitas data
analytic Pertamina dari angka 2 menjadi 3 bahkan 4. “Berdasarkan evaluasi,
sudah banyak hal positif dari inovasi digital KPI termasuk pengambilan
keputusan berdasarkan dashboard operasional hingga adopsi metodologi
yang agile. Tentunya di tahun-tahun ke depan, kami terus meningkatkan
perbaikan dan percepatan digitalisasi,” jelas Taufik.
Ia menegaskan bahwa KPI terus
berkolaborasi dengan Pertamina Group untuk menerapkan tiga pilar utama bisnis
Pertamina: Keberlanjutan, Pengembangan Teknologi Migas dan Low Carbon,
serta teknologi digitalisasi.
Sukses Gelar Expo Digital
Corporate Secretary KPI,
Hermansyah Y Nasroen yang hadir pada kesempatan yang sama menyampaikan
apresiasi KPI atas antusiasme audiens yang menghadiri Expo akbar Energizing
Digitalization. “Hari ini sekitar 500 peserta hadir di JiExpo Kemayoran.
Tentunya, expo ini tidak hanya merupakan ajang showcase transformasi
digital KPI namun juga menjadi ajang edukasi serta kolaborasi mengingat kami
mengundang stakeholder-stakeholder strategis.”
Dalam expo tersebut, KPI secara
resmi memperkenalkan 23 aplikasi yg telah dipergunakan dan meluncurkan 4
aplikasi baru termasuk Market Advanced Tools Analysis (MATA), Electronic
Brand & Vendor List (e-BVL), Web Root Cause Problem Solving
(RCPS) dan Pertamina Refinery Virtual Assisstant (PRAS) 2.0. “Ada
sekitar 23 aplikasi yang telah dipergunakan diperkenalkan ke peserta dan ada 4
aplikasi baru yang diluncurkan hari ini, termasuk yang berbasis artificial
intelligence jelas Hermansyah.
Direksi dan manajemen Pertamina
Group turut hadir sebagai pemateri dan panelis talkshow digital
diantaranya, SVP Integrated Enterprise Data & Command Center PT
Pertamina (Persero) Ignatius Sigit Pratopo, SVP Enterprise IT PT
Pertamina (Persero) Yoke Susatyo, Direktur SDM & Penunjang Bisnis KPI
Isnanto Nugroho, Direktur Operasi KPI Didik Bahagia, Direktur Perencanaan dan
Pengembangan Bisnis Johan N.B. Nababan dan Direktur Optimasi Feedstock
& Produk Sani Dinar Saifuddin.
“Komitmen transformasi digital
akan terus dilanjutkan untuk meningkatkan kinerja KPI yang saat ini memiliki
peran strategis di Indonesia sebagai penyokong ketahanan energi,” tutup
Hermansyah.
PT Kilang Pertamina Internasional
merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang menjalankan bisnis utama
pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environment,
Social & Governance). PT KPI juga telah terdaftar dalam United
Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip
Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional
sebagai bagian dari penerapan aspek ESG. PT KPI akan terus menjalankan
bisnisnya secara professional untuk mewujudkan visinya menjadi Perusahaan
Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan,
bertanggung jawab sosial serta memiliki tata Kelola perusahaan yang baik.