28-03-2024
Jakarta - Setelah sebelumnya berhasil
memperoleh final rating BBB dengan outlook stable dari lembaga pemeringkat
internasional Fitch Ratings, PT Kilang Pertamina Internasional (“KPI”) kembali
memperoleh peringkat serupa dari lembaga pemeringkat internasional bergengsi
lainnya yaitu S&P Global Ratings. Peringkat BBB dengan outlook stable ini
sama dengan yang diperoleh PT Pertamina (Persero), induk perusahaan KPI.
Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman menyambut baik
prestasi ini. “Kami sangat bersyukur dan bangga dengan hasil pemeringkatan yang
diperoleh KPI dari Fitch Ratings dan S&P Global Ratings yang merupakan dua
lembaga pemeringkat internasional dengan reputasi bergengsi di kancah global,
apalagi mengingat ini adalah credit rating pertama bagi KPI. Hal ini merupakan
sebuah pengakuan atas peran core dan strategic KPI dalam bisnis Pertamina Grup
dan ketahanan energi nasional secara umum," ungkap Taufik.
S&P Global Ratings merupakan salah satu lembaga
pemeringkat internasional terkemuka dengan lebih dari 150 tahun pengalaman di
bidangnya. Dalam melakukan assessment, S&P melakukan analisa secara
menyeluruh, termasuk pada kinerja keuangan perusahaan, risiko industri, posisi
perusahaan dibandingkan para pesaing, keterkaitan dengan perusahaan
induk/Pemerintah, dan hal-hal lain yang dianggap relevan. Hasil analisa yang
komprehensif ini diharapkan dapat memberikan insight bagi para pelaku pasar
sehingga membantu dalam proses pembuatan keputusan bisnis.
KPI memiliki
keunggulan kompetitif sebagian bagian dari Pertamina Group. "Sebagai
Subholding Pengolahan dan Petrokimia, KPI memiliki dan mengoperasikan seluruh
kilang minyak mentah dan hampir semua fasilitas petrokimia di Pertamina grup.
Dari hasil produksi kilang, KPI berhasil memenuhi lebih dari setengah kebutuhan
tahunan energi nasional, dan akan terus meningkat seiring dengan penyelesaian
proyek upgrade kilang RDMP Balikpapan," kata Taufik.
Proyek RDMP Balikpapan akan meningkatkan kapasitas kilang
sampai dengan 100 ribu barrel per hari dengan kualitas produk Euro V dan
kompleksitas kilang yang lebih baik. Oleh karena itu, penyelesaian proyek
tersebut juga dipandang S&P dapat meningkatkan EBITDA KPI pada tahun
2025-2026, yaitu setelah proyek tersebut onstream.
KPI, bersama-sama dengan PT Pertamina Patra Niaga (PPN) dan
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dipandang S&P sebagai tiga serangkai yang
terintegrasi dalam mengelola mandat Public Service Obligation (PSO) dari
Pemerintah. KPI membeli hampir seluruh produksi minyak mentah domestik PHE lalu
mengolahnya di kilang-kilang KPI yang tersebar di enam kota di Indonesia. Hasil
produksi kilang-kilang tersebut kemudian diserahkan hampir seluruhnya ke PPN
untuk didistribusikan dalam rangka memenuhi kebutuhan energi nasional.
Lebih lanjut Taufik menjelaskan bahwa melalui proyek-proyek
upgrade dan pengembangan kilang, KPI memiliki visi untuk tidak hanya
meningkatkan kapasitas, namun juga kompleksitas dan kualitas produk kilang.
"KPI menargetkan agar kilang-kilang yang ada saat ini dapat menghasilkan
produk dengan kualitas setara Euro V serta menghasilkan emisi karbon yang lebih
rendah," tutup Taufik.
PT Kilang
Pertamina Internasional (KPI) merupakan anak perusahaan Pertamina yang
menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip
ESG (Environment, Social & Governance). KPI juga telah terdaftar dalam
United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip
Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai
bagian dari penerapan aspek ESG.