
03-11-2023
Cilacap –
Komitmen PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mewujudkan target bauran
Energi Baru Terbarukan (EBT) 23% pada 2025 menjadi peta jalan penting masa
depan energi berkelanjutan. Ini dibuktikan dengan pengembangan produk-produk
hasil olahan kilang yang lebih ramah lingkungan. Salah satu produk kilang yang
berbahan bakar dengan komponen nabati adalah Bioavtur – Pertamina Sustainable
Aviation Fuel (SAF) di Green Refinery Kilang Cilacap.
Direktur Utama PT KPI, Taufik
Aditiyawarman mengungkapkan bahan bakar Bioavtur-SAF memiliki potensi paling
besar dalam upaya mengurangi emisi CO2 di industri penerbangan sipil. “Ini
menjadi jawaban atas tantangan terhadap KPI tentang produk ramah lingkungan,
berkelanjutan, dan target nol emisi karbon,” ucapnya. Lebih lanjut,
Bioavtur-SAF sudah memenuhi standar internasional untuk spesifikasi Avtur ASTM
D 1655, Defstan 91-91 latest issued, serta SK Dirjen Migas No.59 K Tahun 2022.
Bioavtur-SAF disebutkan telah melalui Uji Ground Round dan Flight Test SAF pada
mesin jet CFM56-7B di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten
pada 27 Oktober lalu.
Hal itu diungkapkan Direktur
Utama PT KPI, Taufik Aditiyawarman saat melakukan media visit bersama awak
media di unit Treated Distillate Hydro Treating (TDHT) Green Refinery RU IV
Cilacap, Kamis (2/11/2023).
Diketahui Green Refinery RU IV
Cilacap dikembangkan sejak Februari 2022. Unit ini mampu memroduksi produk
rendah emisi gas rumah kaca. Produk utama unit ini adalah Green Diesel dengan
bahan baku 100 persen terbarukan dan memiliki kandungan sulfur lebih baik dari
Euro V. “Kami juga telah memroduksi Bioavtur-SAF dengan kandungan renewable
2.4% dan kapasitas 9 KBPD melalui metode co-processing, imbuh Taufik.
Kilang Cilacap merupakan contoh
kilang terintegrasi yang sejalan dengan transisi energi. Kilang Cilacap saat
ini telah menyelesaikan proyek green refinery phase 1 dan akan dikembangkan
dengan phase 2 yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan
Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) dari saat ini 3 KBPD menjadi 6 KBPD serta
kemampuan untuk meningkatkan komponen nabati pada SAF dari 2,4% menjadi 100%.
Selain itu, pengembangan kilang Cilacap juga memungkinkan kilang untuk mengolah
berbagai jenis feedstock antara lain Crude Palm Oil (CPO), Refined Bleached
Deodorized Palm Oil (RBDPO) dan Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah.
Hal ini sebagai wujud komitmen kuat dari KPI dalam menjalankan bisnis yang
lebih ramah lingkungan.
PT Kilang Pertamina Internasional
(KPI) merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama
pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social
& Governance). PT KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global
Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten
Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan
aspek ESG. PT KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara professional untuk
mewujudkan visinya menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas
dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata
Kelola perusahaan yang baik.