Latih Kesiapsiagaan, KPI Gelar 2 Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat

07-03-2024

Kilang Pertamina Internasional, Kilang Pertamina, Kilang Internasional, Kilang, KPI Pertamina, PT. KPI, KPI

Jakarta - Kegiatan operasional bisnis pengolahan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menuntut kesiapsiagaan untuk antisipasi kondisi darurat. Untuk meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaan seluruh tim yang terlibat, KPI menggelar latihan bersama di dua lokasi yakni Lampung dan Balikpapan.

Operasional KPI tidak hanya dilakukan di daratan, namun juga di wilayah perairan. Operasional di perairan terutama terkait dengan proses transportasi pengiriman dan penerimaan minyak baik minyak mentah maupun produk. Proses operasi ini tidak hanya dilakukan melalui jeti/dermaga, single point mooring (SPM), perpipaan bawah air namun juga dilakukan melalui proses pemindahan ship to ship (STS).

Sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi kondisi yang tidak diinginkan, KPI mengelar latihan penanggulangan pencemaran tumpahan minyak di STS Teluk Semangka di Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Lampung dan jalur pipa minyak Penajam - Balipapan di Teluk Balikpapan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Kedua latihan tersebut dilakukan bekerja sama dengan para pemangku kepentingan. Demikian disampaikan oleh Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen pada Rabu, 6 Maret 2024.

Latihan di Teluk Semangka melibatkan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) kelas III Kota Agung, TNI Angkatan Laut Pos Kota Agung, Pol Airud Kota Agung, Oil Spill Combat Team (OSCT) dan PT Pertamina Marine Solutions. Sementara latihan di Teluk Balikpapan melibatkan PT Pertamina Port & Logistic, KPI Unit Balikpapan, dan PT Kilang Pertamina Balikpapan.

STS Teluk Semangka memiliki fungsi strategis bagi KPI sebagai tempat transfer minyak dari kapal ke kapal. Tempat ini juga menjadi tempat peresmian Very Large Crude Carrier (VLCC) Pertamina Prime, salah satu kapal tangker terbesar Pertamina yang memiliki kapasitas angkut dua juta barrel pada April 2021 lalu. Sementara jalur pipa Penajam - Balikpapan, merupakan jalur pengiriman minyak mentah dari Terminal Lawe-Lawe ke kilang di Balikpapan.

"STS dan Jalur Pipa merupakan bagian penting dari pengaturan suplai dan distribusi produk dan minyak mentah untuk menjaga ketahanan energi," kata Hermansyah. Pelatihan di kedua lokasi tersebut merupakan salah satu upaya melatih kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam menghadapi kondisi-kondisi yang tidak diinginkan.

"Latihan dilakukan untuk melihat kesiapan untuk menghadapi potensi terjadinya tumpahan minyak. Kita perlu latihan untuk memahami dan mengetahui keadan darurat dan ketrampilan dalam mengatasinya," jelas Hermansyah. Selain itu, latihan ini juga sebagai bentuk upaya meningkatkan koordinasi dan komunikasi serta kesapahaman dari semua pemangku kepentingan dalam upaya mengatasi kondisi yang tidak diinginkan.

Pelatihan ini, kata Hermansyah, juga merupakan bahan evaluasi untuk melihat kesiapan baik sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana yang dimiliki. "Pelatihan ini juga akan menjadi bahan evaluasi apakah sumber daya Pertamina sudah mencukupi, hal-hal yang perlu dipertahakan dan tentunya juga hal-hal yang perlu ditingkatkan," kata Hermansyah.

Pelatihan di Teluk Semangka dilakukan dengan melakukan penggelaran oil boom oleh dua kapal tugboad. Tujuannya untuk memerangkap minyak di perairan agar tidak menyebar. Oil boom yang digelar mencapai panjang 150 meter. Oil boom diawali dengan pengelaran di pinggir pantai, dilanjutkan dengan penarikan ke lokasi. Kemudian kedua kapal membentuk formasi U untuk oil boom. Setelah minyak terperangkat, dilanjutkan dengan membentuk formasi J pada oil boom.

Sementara pelatihan di Teluk Balikpapan dilakukan dengan dukungan 5 kapal/tugboad. Setelah dilakukan pemadaman api, minyak yang tercecer di perairan diperangkap dengan menggunakan oil boom.

"Kerjasama dengan semua pihak merupakan kunci utama dalam penanganan keadaan darurat. Pelatihan ini juga diharapkan terus meningkatkan kewaspadaan. Kita juga tentu juga berdoa dan berharap, kondisi yang diskenariokan tersebut tidak pernah terjadi dalam operasional Pertamina," tutup Hermansyah.

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social & Governance). PT KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG. KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara professional untuk mewujudkan visinya menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata Kelola perusahaan yang baik