
06-10-2023
Jakarta – Langkah
pembentukan Holding-Subholding di Pertamina Group menjadi salah satu kunci
keberhasilan dalam pelaksanaan project financing untuk proyek-proyek besar di
Pertamina. Salah satu proyek besar yang ditugaskan kepada PT Kilang Pertamina
Internasional (KPI) adalah proyek Refinery Development Master Plan (RDMP)
Balikpapan. Dalam penyelesaian project financing proyek RDMP Balikpapan yang
melibatkan 4 Export Credit Agency (ECA) dan 22 Commercial Banks, KPI dan PT
Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) membutuhkan aksi yang gesit serta pengambilan
keputusan yang cepat agar percepatan penyelesaian project financing ini dapat
dilakukan.
Dalam satu tahun terakhir dari
2022 hingga 2023, KPI dan KPB ‘menjemput bola’ ke seluruh lenders/ECA untuk
percepatan penyelesaian project financing. “Ternyata untuk 5C (Capacity,
Capital, Collateral, Conditions, Character) yang sebagai dasar kita untuk
mengambil kredit, yang terpenting sebenarnya Character, bagaimana Character
kita bisa diterima oleh para lenders kita, dan mereka percaya dengan kita agar
project financing kita bisa berjalan”. Hal tersebut disampaikan Direktur
Keuangan KPI, Fransetya Hasudungan Hutabarat, dalam ajang “Conference &
Awarding Indonesia SWA 100 & Best CFO Forum 2023” yang diselenggarakan oleh
SWA di Hotel Shangri-La Jakarta (4/10).
Salah satu tantangan utama dalam
pelaksanaan project financing RDMP Balikpapan adalah skema yang digunakan yaitu
Trustee Borrowing Scheme (TBS), yang dimana artinya pelaksanaan project
financing ini dijalankan tanpa collateral, hanya mengandalkan tolling agreement
antara KPI dan KPB. Keterbatasan dana ekuitas yang dapat digunakan untuk
progres proyek RDMP Balikpapan juga memberikan waktu yang sangat terbatas untuk
penyelesaian project financing. Hal-hal tersebut menjadi tantangan yang cukup
berat bagi Fransetya dan tim dalam pelaksanaan project financing. Namun
demikian, beliau dan tim berhasil menyelesaikan project financing dengan baik
dan terus mendukung proyek RDMP Balikpapan tetap berprogres tanpa kekurangan
dana.
Beberapa key strategies yang
dijalankan dalam pelaksanaan project financing proyek RDMP Balikpapan yaitu
melakukan penunjukkan Legal Advisors dan Financial Advisors yang tepat dan
kompeten, kemudian juga secara agresif dan aktif melakukan offline meeting
dengan lenders dan advisors untuk mempercepat penyelesaian project financing,
serta menyediakan Shareholder Loan kepada KPB sebagai executor proyek agar
progress proyek tetap terus berjalan.
Fransetya juga menyampaikan bahwa
keberhasilan dalam pelaksanaan project financing proyek RDMP Balikpapan, mulai
dari sizing project financing yang cukup besar yaitu sebesar 3,1 miliar USD,
project financing ini berhasil mendapatkan over-subscribed hingga 4,39 miliar
USD (142%) meskipun di tengah ekonomi dunia yang sedang bergejolak pada saat
itu. Kemudian, selain itu Fransetya juga menyampaikan keberhasilan lain dalam
project financing ini adalah bisa mendapatkan bunga yang lebih rendah
dibandingkan proyek terdahulu. “Kami dengan bangga mempersembahkan The Biggest
Project Financing di Pertamina yang melibatkan ECA, dengan nilai 3,1 miliar USD
atau sekitar 45 triliun rupiah, demi ketahanan energi di Indonesia, supaya kita
tidak lagi meng-import dalam jumlah yang besar, agar kita bisa mandiri”, ujar
beliau di akhir penyampaian materi.
Selain journey pelaksanaan
project financing RDMP Balikpapan, Fransetya juga memberikan kiat-kiat sukses
beliau menjadi CFO selama belasan tahun di lebih dari 6 perusahaan berbeda.
Dalam bekerja, Fransetya selalu menerapkan beberapa tata nilai yaitu Team Work,
Empowering Others, Respect (Not Fear), Taking Ownership, Servant Leadership,
Open Mind Open Heart, dan Overcoming Complexity.
Dalam event “Conference &
Awarding Indonesia SWA 100 & Best CFO Forum 2023”, Diektur Keuangan PT
Kilang Pertamina Internasional Fransetya Hasudungan Hutabarat mendapatkan
penghargaan Indonesia Best CFO Tahun 2023 by SWA serta menjadi salah satu pembicara
yang membawakan topik pembahasan dengan judul “CFO’s Role in Leading The Smart
Strategy to Become Investors’ Darling – Project Financing of National Strategic
Project Refinery Development Master Plan Balikpapan PT Kilang Pertamina
Internasional”.
PT Kilang Pertamina Internasional
merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang menjalankan bisnis utama
pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social
& Governance). PT KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global
Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten
Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan
aspek ESG. PT KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara profesional untuk
mewujudkan visinya menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas
dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata
Kelola perusahaan yang baik.