19-03-2024
Jakarta -
Kebutuhan masyarakat akan BBM terus meningkat setiap tahunnya. Kebutuhan akan
BBM ini menjadi salah satu tantangan yang dijawab oleh Pertamina melalui
program pengembangan kilang. Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional
(KPI) saat ini sedang melaksanakan salah satu proyek terbesar yang ada di
Indonesia, yaitu proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang
Balikpapan.
"Proyek RDMP Balikpapan
merupakan salah satu proyek terbesar yang dikelola Pertamina saat ini dan akan
menjadi salah satu legacy Pertamina dalam menjaga ketahanan energi
nasional," kata Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen.
Kilang Balikpapan sendiri saat
ini mengoperasikan 2 instalasi Crude Distillation Unit (CDU) dengan kapasitas
total 260 ribu barrel per hari. Peningkatan kapasitas produksi di Kilang
Balikpapan sendiri dilakukan terakhir kali di Unit Kilang Balikpapan I pada
tahun 1995 dan beroperasi tahun 1997.
Melalui proyek RDMP Balikpapan,
nantinya kilang Balikpapan akan dapat mengolah minyak mentah dengan kapasitas
360 ribu barrel per hari.
Tidak tanggung-tanggung, proyek
RDMP Balikpapan dilakukan dengan melibatkan 5.203 peralatan. Berat keseluruhan
peralatan tersebut mencapai 110 ribu ton atau setara dengan 4,5 kali berat
patung Liberty di New York, Amerika Serikat.
"Selain menjadi salah satu
pekerjaan terkompleks karena berada di operasi kilang eksisting, perusahaan
harus memastikan kedua kegiatan baik operasional maupun proyek dalam
berlangsung bersamaan. Aspek HSSE menjadi salah satu hal yang sangat penting,"
kata Hermansyah.
Proyek RDMP Balikpapan juga telah
mencatatkan pencapaian dengan terpasangnya peralatan Residual Fluid Catlytic
Cracking (RFCC) terbesar di Kilang Balikpapan. Peralatan ini menjadi peralatan
terberat diatas 1.000 ton. Jika dibandingkan, berat peralatan ini mencapai 12
kali berat pesawat boeing 737-800.
Propane/propylene Splitter
menjadi peralatan yang tertinggi dengan ketinggian mencapai 110 meter.
Ketinggian ini setara dengan bangunan gedung 30 lantai. Proyek RDMP Balikpapan
juga mencatatkan pemasangan kabel elektrikal diatas 5 ribu km, atau setara dengan
jarak Jakarta - Seoul.
Didukung oleh 22.983 pekerja,
RDMP menjadikan aktivitas sosial di luar kilang terlihat lebih aktif seperti
geliat sektor penginapan dan kebutuhan penyediaan makanan serta kebutuhan
lainnya bagi para pekerja RDMP, termasuk pemberdayaan vendor lokal. Kontribusi
lainnya, dari sektor ketenagakerjaan yang mengutamakan pekerja lokal sesuai
kebutuhan dan kemampuan yang tersedia.
"Proyek RDMP Balikpapan
secara keseluruhan akan diselesaikan pada tahun 2025, ini akan menjadi salah
satu pencapaian terbesar Pertamina," tutup Hermasyah.
PT Kilang Pertamina Internasional
(KPI) merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama
pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social
& Governance). KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact
(UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari
UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG. KPI
akan terus menjalankan bisnisnya secara professional untuk mewujudkan visinya
menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan
lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata Kelola perusahaan yang
baik.