![](/img/LogoKPI.png)
21-12-2023
Jakarta - Sambut
pergantian tahun, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mendukung upaya
Pertamina untuk memastikan produksi BBM dan Elpiji tersedia guna memenuhi
kebutuhan masyarakat. Seperti tahun-tahun sebelumnya, induk usaha kilang dan
petrokimia Pertamina ini gerak cepat membentuk Satuan Tugas Natal dan Tahun
Baru (Satgas Nataru) di seluruh unit operasi kilang guna memastikan keandalan operasionalnya.
Jelang Nataru, Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Arifin Tasrif, melakukan kunjungan ke Kilang
Cilacap pada Kamis (21/12/2023). Kunjungan ini untuk memastikan kesiapan kilang
terbesar di Indonesia itu menghadapi libur panjang Natal 2023 dan Tahun Baru
2024 (Nataru).
Menteri beserta rombongan juga
melakukan kunjungan ke area kilang, untuk melihat lebih dekat proses produksi
di Kilang Cilacap. “Ini adalah rangkaian kesiapan Satgas Nataru, untuk
memastikan kesiapan Pertamina, dari unit produksi sampai distribusi dalam merespon
kebutuhan pemudik di libur Nataru,” kata Arifin dalam konferensi persnya.
Arifin memastikan dari paparan
yang disampaikan oleh KPI maupun Pertamina Patra Niaga (PPN) stok BBM mencukupi
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. “Memang ada lonjakan, tapi bisa diatasi.
Pergerakan logistik juga diintensifkan agar tidak ada masalah dalam suplai,”
ungkapnya.
Ditambahkan dalam momentum Nataru
ini, pihaknya juga berkoodinasi dengan lintas instansi seperti Kementerian
Perhubungan, Kepolisiian dan Pemerintah Daerah setempat. “Kami juga meminta
agar keterampilan petugas layanan di SPBU juga ditingkatkan sehingga pelayanan
bisa cepat dan aman dan mengantisipasi jika terjadi kelelahan,” imbuh Arifin.
Dalam kunjungan tersebut Direktur
Utama KPI, Taufik Aditiyawarman menyampaikan kesiapan KPI terutama Kilang
Cilacap dalam menghadapi momentum Nataru. “Kilang Cilacap merupakan kilang
terbesar di Indonesia. Selain peningkatan aspek safety dari sistem dan peralatan
KPI juga melakukan pengerahan personel Satgaspam menghadapi Nataru,” katanya.
Taufik menambahkan KPI senantiasa
berkomitmen kuat menjaga ketahanan energi selama periode Nataru terlebih
mengingat adanya lonjakan permintaan LPG dan BBM di akhir tahun. "Kami
menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan beraktivitas dengan normal. Saat
ini, kapasitas produksi KPI mencapai 1 juta barrel per hari. Secara durasi,
diproyeksikan ketahanan stok minyak mentah secara keseluruhan mencapai 23,5
hari. Artinya, sepanjang periode Nataru 2023, lonjakan kebutuhan BBM dan LPG
dapat terakomodasi,” jelas Taufik.
Dengan upaya-upaya yang dilakukan, seluruh produksi kilang baik gasoline, gasoil dan avtur semuanya di atas target antara 1–2 persen. Contohnya, realisasi lifting Gasoline berada di kisaran angka tak kurang dari 7.900 barrel, Gasoil di angka 11.500 barrel, dan avtur di angka 2.100 barrel.
Sementara itu, dalam kunjungan
tersebut Menteri ESDM juga memperoleh penjelasan terkait kesiapan distribusi
BBM dan LPG dari Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan.
"Diprediksi ada kenaikan Pertalite 6,6%, Pertamax 8,4% dan Pertamax Turbo
20,6%," kata Riva.
Hal ini mengacu pada perkiraan
arus mobilisasi masyarakat selamat Nataru yang masuk Jateng sebesar 14,8 juta
orang atau setara 1,33 jt kendaraan. "Kenaikan 11% dari 2022. Pergerakan
itu meliputi 11,5 jt orang melalui darat, 1,7 juta orang via jalur udara dan
1,4 juta jalur laut atau kapal," imbuh Riva.
Jalin Sinergi untuk
Kondusivitas Kilang
Milla Suciyani selaku Pjs
Corporate Secretary KPI melanjutkan bahwa saat ini terdapat enam Refinery Unit
(RU) di Indonesia yang berperan mengelola minyak mentah menjadi produk-produk
olahan kilang, seperti bahan bakar minyak, LPG, dan produk petrokimia. Masing-masing
unit operasi KPI membentuk Satgas Nataru dan mengimplementasikan strategi untuk
menjaga keandalan termasuk keandalan secara material.
“Operational excellence terus
kami kedepankan, termasuk keandalan chemical, katalis, hingga tenaga kerja.
Tentu saja aspek HSSE (Health, Safety, Security, Environment) tidak luput dari
standar kerja sehari-hari mengingat kilang kilang Pertamina merupakan Objek
Vital Nasional,” imbuh Milla.
Keandalan kilang yang menjunjung
aspek HSSE merupakan cerminan dari komitmen Manajemen ESG KPI yang di tahun
2022 didapuk dengan predikat strong oleh lembaga rating Global Sustainalytics
dan tergolong dalam unit usaha Medium Risk.
Selain itu, operational
excellence tersebut turut diemban oleh manajemen KPI contohnya melalui kegiatan
Management Walk Through (MWT) atau kunjungan ke fasilitas-fasilitas produksi
dalam kilang untuk memastikan operasional kilang berjalan optimal. Kegiatan ini
sekaligus dimanfaatkan sebagai sarana untuk melakukan refleksi akhir tahun
dimana unit operasi menyampaikan pemaparan keberhasilan dan pencapaian selama
2023, serta hal-hal yang masih dapat ditingkatkan untuk tahun 2024.
Guna memastikan implementasi
Satgas Nataru berjalan secara optimal, KPI terus memperkuat sinergi yang
dilakukan secara internal maupun eksternal dengan stakeholders terkait seperti
Pemerintah Daerah, TNI dan Polri. Saat ini KPI mengelola sejumlah unit operasi
kilang termasuk diantaranya kilang Dumai, Plaju, Cilacap, Balikpapan, Balongan
dan Kasim. “Ke depannya, KPI terus melakukan monitoring secara ketat untuk
implementasi Satgas Nataru di unit operasi mengingat peran kilang yang
menyokong ketahanan energi di seluruh kepulauan di Indonesia. Mohon dukungan
para pihak agar seluruh kegiatan ini dapat berjalan lancar tentunya sebagai
salah satu dedikasi Pertamina memberikan layanan terbaik bagi masyarakat,”
tutup Milla.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI)
merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama pengolahan
minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social &
Governance). KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact
(UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari
UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG. PT KPI
akan terus menjalankan bisnisnya secara professional untuk mewujudkan visinya
menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan
lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata Kelola perusahaan yang
baik.